SatuAcehNews – Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja di Banda Aceh temui Kepala Badan Intelejen Nasional Daerah (Kabinda) Aceh, Senin (20/02/2023). Kegiatan ini untuk mendapat gambaran yang utuh terkait kondisi Aceh menjelang tahun politik Pemilu 2024.
Menurut salah satu anggota DPR RI yang ikut dalam rombongan tersebut, H. Sukamta, Ph.D, pertemuan ini untuk mendapatkan penjelasan dari institusi intelejen tanah air khususnya Aceh menjelang tahun politik menuju Pemilu 2024 mendatang.
Sukamta menjelaskan bahwa pertemuan dengan Kabinda Aceh tersebut adalah sebuah kegiatan rutin dan biasa saja dalam rangka menjalankan fungsi legislasi.
Saat ditemui awak media, Anggota Fraksi PKS DPR RI ini menjelaskan bagaimana kondisi terkini di Aceh dalam kacamata intelejen.
“Kondisi pertahanan dan keamanan Aceh secara umum tidak ada masalah, semua baik-baik saja,” jelas Sukamta.
Sukamta memaparkan ada kekhawatiran peningkatan eskalasi gangguan keamanan di Aceh memasuki tahun politik.
“Alhamdulillah, tadi dari pemaparan Kabinda Aceh, secara gamblang belum ditemui indikasi yang mencolok terkait kekhawatiran tersebut,” lanjut politisi senior yang kini dipercaya sebagai wakil ketua Fraksi PKS DPR RI bidang Polhukam.
Beliau berharap agar BIN terus melakukan kerja intelejen yang humanis untuk mendapatkan gambaran kondisi kerawanan gangguan keamanan.
“Namun kerja-kerja intelejen tersebut haruslah dilakukan tanpa melabrak norma dan penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia, khususnya warga Aceh,” pungkasnya.
Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan memaparkan bahwa tahun 2023 adalah tahun yang gelap dan penuh ketidakpastian. Pernyataan ini sontak membuat kalangan masyarakat khawatir.
Dan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan yang cukup tinggi adalah Aceh.
“Foresight dari intelijen dunia menggambarkan bahwa tahun 2023 sebagai tahun yang gelap dan penuh dengan ketidakpastian”.
“Istilah intelijen disebut winter is coming, ada juga yang menggambarkan bahwa tahun 2023 adalah tahun yang dihantui oleh ancaman resesi dan inflasi,” ujar Budi dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (20/01/2023) lalu.